Gas yang ditemukan di Laboratorium Farmasi dan Bioanalitik Indonesia
Ada berbagai macam gas yang ditemukan di laboratorium farmasi atau medis. Banyak yang tidak memiliki rasa, warna atau bau, sehingga sulit untuk mengetahui apakah ada kebocoran gas. Kebocoran gas dari sistem gas silinder atau pipa tetap menimbulkan serangkaian risiko yang berpotensi menyebabkan insiden atau bahaya fatal dalam lingkungan laboratorium.
Industri farmasi adalah salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Sebagian besar pendapatan penjualan yang dihasilkannya kemudian diinvestasikan kembali di bidang penelitian dan pengembangan produk baru. Penelitian dan pengembangan menggunakan berbagai macam gas dan peralatan khusus. Instrumen analitik seperti kromatografi gas, kromatografi cair, dan spektrometer semuanya bergantung pada tingkat penyampaian gas yang sesuai agar dapat beroperasi secara efektif.
Gas farmasi dan medis ini diproduksi khusus untuk industri medis, manufaktur farmasi, dan bioteknologi. Mereka sering digunakan untuk mensintesis, mensterilkan, atau mengisolasi proses atau produk yang berkontribusi terhadap kesehatan manusia.
Gas farmasi juga dihirup oleh pasien dengan teknik yang dikenal sebagai terapi gas. Gas yang digunakan untuk layanan kesehatan manusia dikontrol secara ketat oleh undang-undang dan standar industri agar tidak mengganggu fisiologi manusia.
Gas ditemukan di dalam laboratorium
Helium
Helium (He) adalah gas yang sangat ringan, tidak berbau dan tidak berasa. Ia juga merupakan salah satu dari 6 gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon), disebut demikian karena tidak bereaksi dengan unsur lain sehingga tidak dapat berikatan dengan atom lain untuk membentuk senyawa kompleks. Hal ini memberikan profil keamanan yang kuat dan potensi penggunaan dalam berbagai aplikasi. Karena statusnya yang tidak reaktif, Helium sering digunakan sebagai gas pembawa di laboratorium. Helium memiliki banyak kegunaan selain yang paling umum digunakan untuk mengisi balon dan perannya dalam sektor farmasi dan bioteknologi sangat berharga. Hal ini paling banyak digunakan di laboratorium dalam pendinginan magnet di dalam mesin MRI namun juga digunakan di berbagai bidang medis termasuk fungsi pernafasan, kardiologi, radiologi dan cryologi.
Argon
Argon (Ar) juga merupakan gas mulia dengan sifat non-reaktif. Selain penggunaannya yang terkenal pada lampu neon, terkadang juga digunakan dalam sektor medis dan bioteknologi. Ini adalah gas inert yang disukai untuk digunakan dalam saluran Schlenk dan kotak sarung tangan dalam kasus di mana nitrogen dapat bereaksi dengan reagen atau peralatan dan juga dapat digunakan sebagai gas pembawa dalam kromatografi gas dan spektrometri massa elektrospray. Dalam bidang farmasi dan obat-obatan, bahan ini juga dapat digunakan dalam kemasan dimana nitrogen mungkin bertentangan dan juga dalam cryosurgery dan dalam laser yang digunakan untuk pengelasan pembuluh darah dan memperbaiki cacat mata.
Nitrogen
Meskipun bukan gas mulia seperti Helium atau Argon, Nitrogen (N) juga umum digunakan dalam industri farmasi karena sifatnya yang relatif non-reaktif dalam berbagai proses dan aplikasi. Laboratorium terutama mengendalikan atmosfer untuk peralatan dan prosedur yang sangat sensitif. Gas nitrogen digunakan untuk mengontrol kadar oksigen, kelembapan, dan suhu pada peralatan laboratorium termasuk inkubator sel, kotak kering, kotak sarung tangan, dan spektrometer massa.